Rabu, 28 November 2007

Yang bener aja Pak ! (bagian 1)

Membaca pernyataan-pernyataan JK dari berita di Detik 2 hari ini bikin eneg banget.

Yang Bener Aja PAK !!!

Pertama tentang wabah diare, kebetulan sebelum baca berita di detik paginya aku sempat nonton berita di tv tentang wabah diare di Jakut. Banyak warga, sebagian besar anak-anak dirawat di rs karena diare. Saking banyaknya sehingga mereka harus rela berbagi, satu ranjang buat 2 orang anak. Bahkan ada yg tidur di selasar.

Menurut JK, penyebab wabah diare di tempat itu adalah rumah yang saling berhimpitan, sehingga sanitasinya buruk. What a stupid statement ! apa gak dapet laporan yang bener pak ?
Berdasarkan hasil wawancara, warga mulai terjangkit diare sejak mereka mengkonsumsi air yang kotor. Beberapa hari air PAM di tempat mereka macet, mereka terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk membeli air dari pedagang keliling. Dan mungkin karena permintaan yang meningkat tajam, para pedangang tersebut mencampur air bersih dengan air seadanya yang mungkin tidak layak dikonsumsi. Sebagian lagi terpaksa mengkonsumsi air PAM yg sudah mengalir lagi tapi masih kotor dan berbau.

Dan pemerintah secara tidak bertanggung jawab, malah menggugat keberadaan rumah-rumah mereka, untuk mau menerima solusi rumah susun. PDAM, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini sama sekali tidak disinggung. Padahal secara tidak langsung PDAM telah membunuh 2 orang bayi yang tidak berdosa, dan menyengsarakan ratusan yang lain.


Benar-benar pemerintah sekarang inkompeten dan tidak bertanggung jawab.

Jumat, 09 November 2007

Maafkan kami Pahlawan

Maafkan kami Pahlawan, engkau masih harus berjuang.

Hari ini 10 November, hari pahlawan, berapa diantara kita yang masih ingat bahwa hari ini hari Pahlawan. Enam puluh dua tahun yang lalu, arek-arek suroboyo
dengan ikhlash berjihad menggunakan apa saja yg dia miliki untuk menyerang tentara sekutu san NICA. Tanpa berpikir tanpa berpamrih untuk disebut pahlawan.
Dan begitulah, perjuangan mereka walaupun dengan hebatnya bisa menewaskan pimpinan tentara sekutu, nama mereka tidak ada yang dikenang. Bahkan ikon sentral
peristiwa ini Sutomo, yang dengan gamblang bukti otentik perjuangannya masih ada sampai sekarang, rekaman pidatonya, sampai detik ini masih belum diakui sebagai pahlawan.

Maafkan kami pahlawan, kita masih belum merdeka
Maafkan kami pahlawan, antek-antek kompeni masih berkuasa
Maafkan kami pahlawan, engkau pun masih harus berjuang

Dan hari pahlawan kali ini ironi itu lebih terasa. Negara ini secara sistematis dibajak oleh kekuatan tertentu untuk melupakan jasa pahlawannya. Banyak yang sangat layak disebut pahlawan
bahkan mereka lah pahlawan yang sebenarnya tidak pernah diakui, sedangkan banyak nama diada-adakan untuk nemambah kuota jumlah pahlawan untuk golongan tertentu.
Sedangkan beberapa yang jelas-jelas mengusir penjajah, dengan berbagai dalih digugat kepahlawanannya.

Indonesia sangat berhutang budi pada Islam. Tanpa Islam, bangsa ini tidak akan pernah merdeka. Sebut saja para pahlawan dari jaman sebelum pergerakan, Diponegoro, Imam Bonjol, Sisingamangaraja, Pattimura, apa agamanya.
Selidiki pula apa yg mendorong perjuangan mereka. Organisasi pertama yang benar-benar memperjuangkan pembebasan adalah Sarekat Islam. Belum terhitung lagi peranan kyai-kyai kampung dalam memobilisasi lasykar hisbullah dalam perang revolusi.
Sudirman, Panglima Besar TNI, adalah pemimpin hisbullah (sekarang dilecehkan dengan disuruh menghormati tiap orang yg lewat, termasuk penjahat dan koruptor yang lewat di jalan sudirman jakarta). Sudirman adalah the best of the best-nya pahlawan.
Jika dia tidak ikhlash, jika dia punya motivasi pribadi, saat Sukarno ditawan, bisa saja dia mengambil alih kekuasaan. TNI semua tunduk pada dia, rakyat tidak ada yg tidak hormat padanya, tetapi dia memilih untuk tetap bergerilya walupun dengan ditandu karena sakit.

Indonesia baru diakui kemerdekaannya oleh dunia setelah adanya lobi dari Hasan Al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin di Mesir. Hasan Al Banna melobi pemimpin negara-negara timur tengah untuk mengakui Indonesia, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Saat itu Islam dan nasionalisme tidak terpisahkan. Orang Islam secara otomatis adalah orang yang nasionalis. Para kyai kampung manggunakan jargon (bukan hadits) "Hubbul wathon minal iman", mencintai negara sebagian dari iman, untuk menggerakkan perjuangan santri-santirnya.
Karena memang dalam Islam ada ideologi pembebasan. Hakikat syahadat adalah pembebasan dari segala hal, hanya tunduk pada Allah Yang Maha Kuasa.

Saat ini ada upaya sistematis untuk menghapus sejarah, mencoba mendiskreditkan Islam, seolah-olah jika seorang ber-Islam, maka dia bukan nasionalis.

Ya memang muslim sejati, bukan nasionalis, jika nasionalis itu seperti definisi mereka. Kami tidak mau menjadi nasionalis, kalau nasionalis itu artinya sekuler. Kalau nasionalis berarti pemerkosaan dengan memaksakan percampuran adat dengan ajaran islam.
Jangan paksa kerbau menjadi sapi, tanya saja dia apakah dia bisa membajak sawah. Kalau musuh menyerang negeri ini, saya yakin, orang-orang Islam-lah yang pertama kali mengangkat senjata.

Dan karena ulah para pahlawan kesiangan (kata Bung Tomo), yang mengaku-aku sebagai pahlawan. Yang memaksakan nilai-nilai nasionalisme versi mereka, memaksa generasi muda memberhalakan angkatan 45. Menggunakannya untuk meraih kepentingan pribadi.
Bangsa ini malah semakin jauh dari nilai-nilai nasionalisme, dari nilai kepahlawanan. Generasi muda muak dengan jargon-jargon yang dipaksakan. Walhasil lahirlah generasi yang ignorant, yang tidak mempunyai idealisme. Generasi tua sibuk meminta balas jasa (yang tidak pernah sumbangkan), generasi muda acuh tak acuh atas keadaan.

Kasiaan deh lu pahlawan...
Bukan kasiaan deh lu generasi muda
(karena Pahlawan sudah mendapatkan balasan dari Allah)

Maafkan kami...

Rabu, 25 Juli 2007

85% NOT GENUINE

Sebelum nantinya ada yang protes, sebaiknya saya sebut di awal saja kalau kadar keaslian dari tulisan saya 85% not genuine.
Kenapa 85%, ah ini asal saja, soalnya sangat sulit menentukan kadar keaslian suatu karya, apapun itu baik tulisan, seni atau yang lain.
Sebenarnya hampir tidak ada yang baru di dunia ini, karena semua merupakan pengulangan dari yang sudah ada, mungkin modifikasi sedikit, mungkin remix dari apa-apa yang sudah ada.

Tulisan ini, 100% hurufnya bukan ciptaan saya. Bahasa yang saya gunakan 100% bukan saya yang ngarang, susunan kata-kata seperti ini, pasti sudah ada yang pernah menulis.
Kalau saya membahas suatu topik, sangat mungkin ada orang lain yang pernah nulis juga, jadi tingkat keaslian tulisan saya, hanya 15% mungkin juga kurang.
Ah sudahlah, ini memang bukan tulisan ilmiah. Jadi kalau saja nanti ada yang mengklaim bahwa saya mengambil dari tulisan dia, saya akan mengiyakan saja.

Bahan tulisan saya, adalah dari apa yang saya baca, saya lihat, saya dengar dari khotbah atau dari ngaji ke guru-guru saya, saya rasa. Jika saya mengingat sumbernya akan saya sebutkan, jika tidak mungkin tidak saya sebutkan, tetapi jika ada yang mengklaim tulisan saya berasal dari tulisan dia, saya akan iyakan saja.

Kamis, 19 Juli 2007

prolog

Hmm, akhirnya blogspot.
Setelah pernah pasang blogspot di server sendiri, posting dua kali dan tidak keurus, akhirnya nyerah aja deh pake blogspot.

Saya akan coba konsisten posting (pasti semua blogger awalnya begitu :)), sebodo amat, yang penting niat.

dicoba yang ringan-ringan aja deh. dan tujuannya buat ngobrol sama temen-teman yg biasa ngobrol lewat ym, biar gak banyak copy paste karena ngomongin hal yg sama ke banyak orang yg berbeda. juga biar agak panjangan dikit dari sekedar yahoo chat.

bahasa bakal gado-gado, topik sekenanya, tanda baca sekenanya. nah ini juga udah mulai ngaco huruf besar dan kecilnya.

biar gak terlalu berat, kalau keberatan jadi males postingnya, akan tetep tak bikin seperti yahoo chat aja.

udah ah, kl pertama kali kepanjangan ntar malah gak posting-posting lagi.